Wednesday, September 21, 2016

CARA MERAWAT ULAR PYTHON RETICULATUS - ULAR PYTHON

•    Python Reticulatus

reptilers-probolinggo


Python reticulatus atau  sering disebut ular sanca kembang, berhabitat di hutan hujan tropis di berbagai Negara seperti Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia. Sanca kembang memiliki penyebaran yang terluas dari semua spesies Python. Jenis ular ini sangat digemari oleh para pecinta ular baik yang sudah pengalaman ataupun pemula. Alasan pemilihan ular jenis ini antara lain : warnanya yang exotic, tampilannya yang garang, perawatan yang mudah, relative jinak, dan mempunyai daya hidup yang lebih lama dibandingkan jenis ular lainnya. 

Sanca Kembang berbentuk langsing untuk ukurannya dan berkembang dengan lingkar tubuh yang berotot yang cendrung tetap membulat dari pada memipih seperti ular pembelit lainnya. Sanca raksasa ini sangat bermacam-macam, dengan motif jaring atau rantai dengan warna dasar perak (abu-abu) atau perak coklat. Motif punggungnya adalah ciri khas warna dasar dari ular ini dan bergaris tepi warna hitam dan kuning, oranye atau coklat. Bintik-bintik di samping badannya berwarna terang. Seluruh tubuhnya memantulkan warna “hologram” (seperti pelangi), Ukuran Ular yang baru menetas kurang lebih mempunyai panjang 60cm. Ukuran dewasa (sudah dapat kawin) Betina sekitar 3.3m lebih, jantan 2.3m. Ukuran yang pernah tercatat sekitar 33 kaki (11meter) dan berat 300 pon (150 kg) lebih, Umur Hidup Sanca Kembang dapat hidup 30 tahun atau lebih di dalam kurungan .

Sanca Kembang yang baru ditangkap dari alam liar cenderung (wild-caught – RED) menjadi binatang yang sangat gugup (ketakutan) dan bertahan yang akan mengigit untuk berusaha lepas dari pegangan kita dan kabur. Tetapi hasil ternakan (captive-breed – RED) biasanya tenang dan bahkan jinak, hewan yang pintar yang senang berinteraksi bila si pemelihara membuatnya begitu. Jenis ini adalah pilihan yang bagus yang bisa memberikan perbedaan yang sangat besar dalam pengalaman memelihara ular. 

Status di alam liar Penyebarannya sangat luas tetapi jumlahnya yang berkurang, karena eksploitasi untuk mendapatkan kulit dan dagingnya. Pada tahun 2002 eksport kulit ular ini sebesar 437.500 Kenyataan buruk ini menunjukan secara legal lebih mudah memindahkan ular mati daripada yang hidup.

•    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara ular python ini

1.Tingkat Kesulitan

Mahir – sebelumnya pemilik harus mempunyai pengalaman dengan ular yang lebih besar dan dapat menyesuaikan ataupun terbiasa (“nyaman”) dengan perawatan serta penanganannya. Tidak cocok sebagai ular untuk pemula. Sanca Kembang biasanya menyesuaikan dengan perlakuan pemilik mereka . Bila dipelihara oleh pemilik yang sudah mengerti mereka akan berprilaku baik dan ular sanca yang besar dan jinak.

Sedikit tambahan dari beberapa referensi, Sanca Kembang hasil tangkapan liar biasanya walaupun sudah jinak, kadang kala menjadi galak serta menyerang karena keget, ataupun kadang kala tanpa alasan yang jelas.

2.Tingkat keagresifan
Tingkat keagresifan ular sangatlah penting untuk diperhatikan. Hendaknya pilihlah ular yang jinak tetapi masih memiliki insting liarnya. Insting liar disini diperlukan oleh ular untuk menangkap mangsanya karena kita pastinya akan memberikan makanan yang masih hidup semisal tikus putih. Percuma saja kita memelihara ular tetapi tidak dapat memangsa mangsanya hidup-hidup. Tingkat keagresifan ini sangat berhubungan langsung dengan nafsu makan ular tersebut.

3. Kondisi mata dan mulut
Kondisi mata yang sehat terlihat jernih dan terang tanpa adanya leleran-leleran cairan yang keluar dari mata. Kondisi mulut yang sehat tidak ditemukan luka-luka seperti sariawan pada gusinya, dan gusi yang normal berwarna pink.

4. Kulit dan kondisi tubuh
Ular yang sehat memiliki kulit yang lentur, kulit yang lentur mengindikasikan konsistensi (turgor) kulit yang baik dengan otot pada tubuh teraba penuh. Kulit yang bersih dan mengkilat juga dapat dijadikan ukuran sehatnya ular tersebut. Kulit ular yang tidak sehat cenderung kering, kulit melipat, sisik mengelupas, dan adanya benjolan-benjolan di bawah kulit. Pemeriksaan parasit pada kulit ular juga perlu dilakukan, biasanya parasit ditemukan di sela-sela sisik.

5. Pemilihan jenis kelamin (sexing)
Sexing ular dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu visual, poping, dan probing. Sexing visual dilakukan dengan melihat ukuran ekor. Ular jantan memiliki ekor yang relatif lebih panjang dengan pangkal ekor besar. Sedangkan betina memiliki ekor yang relatif lebih pendek dengan pangkal ekor yang lebih kurus. Ular jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan betina dan ular jantan terkesan lebih agresif dibandingkan ular betina. 

6.Kandang
Kandang bisa sederhana ataupun rumit tergantung kemampuan menjaganya. Ingatlah bahwa semakin banyak barang yang ditaruh di kurungan, semikin banyak pula barang yang harus di bersihkan. Sangat banyak pilihan untuk pemilihan kandang untuk Sanca Kembang yang masih kecil, seperti kotak plastic tempat baju, rak melamin, dan kandang-kandang plastic reptile yang banyak di jual di pasaran. Akuarium dari kaca memadai untuk hewan yang lebih kecil. Perlu diingat bahwa penutup kandang kadang kala dapat menimbulkan kesulitan untuk mengatur tingkat kelembaban.

Sanca Kembang yang baru menetas sepertinya cocok di kandang yang kecil juga. Ular kecil di kandang yang besar bisa menjadi stress. Untuk ular yang besar, paling sedikit kandangnya harus mempunyai panjang setengah dari ular tersebut. Semakin panjang semakin baik. Dan juga pilihlah yang lebar karena Sanca Kembang perlu lantai yang lebar. Semua kandang harus memiliki tempat yang panas pada sebuah sudut, dan tempat yang lebih dingin di sudut yang berlawanan. Berapapun umur ular itu, Sanca Kembang sangat kuat maka harus ditaruh di kandang yang kuat dan pengunci yang kuat. Kandang yang baik (kuat dan nyaman untuk ular) sangat dibutuhkan, sehingga kandang ini harus menjadi bahan pertimbangan dalam memelihara ular raksasa. Kandang yang baik adalah yang luas dan bisa memberikan ular ruangan untuk bergerak. Ukuran sekitar 91.45 cm x 243 cm bisa dipakai sebagai acuan untuk ukuran ular 6 m.

7.Alas
Hanya sedikit alas yang bekerja dengan baik. Koran adalah yang paling murah dan paling mudah untuk dibersihkan: buang yang lama dan ganti dengan yang baru. Cypress mulch bagus untuk mengendalikan kelembaban, tetapi ingatlah bahwa terlalu tinggi kelembaban dapat mengganggu kesehatan, begitu juga kalau terlalu rendah kelembaban. Jangan pernah menggunakan alas yang mengandung Cedar karena mematikan untuk reptil.

8.Suhu dan Pemanasan
Sediakan ular Sanca Kembang anda dengan titik berjemur 88-92 F (31-33 C) dan suhu kandang 78-80 F (25.5-26.6 C)(suhu ini tidak boleh turun hingga lebih rendah dari 75 oF-24 C). Sangat penting untuk mengetahui suhu di kandang, dan janganlah menebak. Yang bagus adalah menggunakan termometer digital luar/dalam. Taruh thermometer di dalam kandang, dan ujung lainnya di luar kandang. Sehingga anda dapat mengetahui suhu di luar dan di dalam pada waktu yang sama.

Ada beberapa cara untuk menghangatkan kandang: alas pemanas dari bawah kandang, pemanas keramik, lampu “berjemur” (lampu ditempatkan di suatu sudut sisi untuk berjemur, baik lampu untuk siang maupun lampu malam). Bila menggunakan bohlam ataupun keramik haruslah memperhatikan kelembaban di dalam kandang, apalagi bila menggunakan kandang dengan tutup atas, karena pemanas maupun kandang dengan tutup atas keduanya membuat kelembaban hilang dengan sangat cepat. Gunakan thermostats, rheostats, dan atau timer untuk mengontrol sumber panas. Jangan menggunakan batu pemanas pada ular karena terlalu kecil untuk permukaannya dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius.

9.Kelembaban
Menyediakan kelembaban yang cocok untuk Sanca Kembang adalah sangat penting untuk menjamin lingkungan yang sehat dan membantu ketika proses ganti kulit, tetapi seperti dibilang sebelumnya, kelembaban yang terlalu tinggi pun dapat menjadi masalah sama seperti bila terlalu sedikit. Untuk membuat tingkat kelembaban 50% – 60%, kita memiliki beberapa pilihan.

1. Gunakan cypress mulch atau bahan yang sejenis yang dapat melembabkan. Cypress sangat bagus untuk digunakan, ciri-cirinya warnanya coklat terang saat kering dan menjadi gelap setelah basah, jadi kita tahu kapan kita perlu membasahinya lagi.

2. Buatlah box kelembaban untuk ular. Menggunakan container plastic dengan ukuran yang lebih kecil dari kandang dan muat saat ditaruh didalam kandang, yang diisi dengan sphagum moss (peras lah untuk mengetahui ukuran kelembaban), gunting container plastic pada bagian atas tutupnya atau bagian samping dari plastic container tersebut. Taruh di dalam kandang ular sehingga ular dapat masuk kedalamnya saat ular tersebut menginginkannya.

Harus diingat, bila kita memiliki kandang dengan tutup atas yang berlubang, buka dari atas, atau sejenisnya, ada baiknya kita menutupnya dengan plastic, handuk atau sesuatu yang dapat menahan kelembaban agar tidak hilang. Juga harus menjaga suhu karena udara yang hangat lebih dapat menahan kelembaban daripada udara yang dingin. Kita harus membuat kandang yang lembab, bukan basah. Kandang yang basah dapat menyebabkan infeksi baik karena bakteri maupun jamur, dan tentu saja akhirnya kepada kematian.

10.Pencahayaan
Asupan (pemberian) cahaya tidak diperlukan pada jenis ini, tetapi bila digunakan haruslah 12/12 cycle, yang artinya 12 jam nyala dan 12 jam mati. Bila terus-menerus, bisa menyebabkan stress pada ular, apalagi jenis ini termasuk nocturnal (aktif pada malam hari).

11.Air
Selalu ganti air dengan air yang bersih untuk ular Sanca Kembang anda, sebagaimana mereka memiliki kecendrungan untuk minum dengan sangat banyak. Ukuran dari tempat air minum adalah terserah anda. Bila cukup besar untuk berendam, maka cepat atau lambat si ular akan tampak senang untuk berendam dari waktu ke waktu. Pastikan bahwa tempat minum tidak terlalu dalam untuk hewan yang masih kecil. Banyak ular akan membuang kotorannya di tempat air minum, jadi siap-sedialah untuk membersihkannya, men-disinfektan dan mengganti air kapan saja dibutuhkan. Sering kali kita perlu menyediakan tempat minum cadangan, sehingga ada pengganti tempat minum ketika yang satu lagi dibersihkan.

12.Asesoris
Satu asesori kandang yang berguna untuk membuat Sanca Kembang tetap bahagia adalah sebuah tempat persembunyian yang bagus… atau mungkin sepasang tempat persembunyian. Ular ini sensitive, ular yang pintar yang menyadari dan menggunakan tempat persembunyian. Sediakan di dua titik panas dan dingin dari kandang, sehingga ular dapat bersembunyi baik di tempat panas maupun di tempat dingin, dan ular tidak bingung memilih antar suhu dan keamanan. Pot bunga dari tanah liat atau plastic, maupun tempat sembunyi yang dijual di toko hewan semuanya dapat digunakan. Untuk Sanca Kembang yang lebih besar, menempelkan kertas yang gelap pada semua bagian kandang adalah cara yang mudah untuk membuat ular kita merasa lebih aman. jadi apapun asesorinya pastikan tidak mengganggu keamanan ular kita.

13.Pemberian Makan
Beri makan ular anda dengan hewan pengerat yang ukurannya disesuaikan dengan ular tiap minggu. Bayi Sanca Kembang sebaiknya diberi mencit dewasa, atau tikus putih (rat) yang masih belum bisa berjalan (jalannya masih merayap). Saat ukuran mencapai 3 kaki (± 1 m) Sanca Kembang cukup besar untuk memakan tikus putih (rat) yang baru disapih. Setelah panjangnya 4 kaki (± 1.3 m) ular ini sudah sanggup untuk memakan tikus putih (rat) yang sudah dewasa. Jangan mengangkat ular anda paling tidak 1 hari setelah makan, karena dapat menyebabkan ular muntah. Sedikit tambahan dari yang translate, apa pun makanan ular kita yang kita berikan, ada baiknya memberikan makan ular dengan hewan yang sudah di matikan terlebih dahulu untuk menghindari ”kecelakaan” dimana makanan ular dapat melukai ular kita. Setelah mati baru kita goyang-goyangkan di depan muka ular kita. Dengan catatan ular kita tidak pilih-pilih makanan.

Kebanyakan Sanca Kembang mempunyai “feeding response” atau response makan (response saat diberi makan) yang kuat dan pada umumnya mudah untuk mengganti makanannya dengan hewan yang dibekukan/dicairkan atau hewan yang telah dimatikan. Jangan pernah meninggalkan hewan pengerat yang masih hidup tanpa diawasi bersama ular. Pemberian makan paling tidak 1 kali setiap 10 hari, terutama pada Sanca Kembang yang masih muda. Hal ini berguna untuk mengendalikan pertumbuhan ular, perlu diingat pemberian makan yang jarang membuat ular anda lapar dan membuatnya ”gelisah” mencari makan, sehingga response makannya lebih kuat selama berinteraksi dengan orang yang memegangnya. Sebaliknya pemberian makan yang terlalu sering sekitar 1 – 2 kali seminggu memicu pertumbuhan yang cepat, sehingga harus bijaksana untuk memikirkan seberapa besar ular kita kita harapkan pada jangka waktu tertentu.

Sanca Kembang adalah jenis ular yang sangat penting membangun kebiasaan makannya agar aman saat dipegang, dimana ular ini adalah pembelit yang sangat kuat dan harus dipertimbangkan dan diperhitungkan ketika sedang lapar. Jangan pernah pegang hewan lain lalu memegang ular; anda bisa dipikir ular sebagai makanannya. Saat ular mencapai ukuran 6 kaki (2 m) adalah bijaksana memberi makan ular dengan cara menaruh hewan yang sudah mati ke dalam kandangnya dan membiarkan ular menemukannya sendiri, karena ini akan menumbuhkan pencarian makanan yang lemah-lembut.

Semakin bertumbuh ular kita, makin lama kita juga harus memberi makan yang semakin besar juga, seperti contohnya kelinci yang besar dan lain-lainnya. Kita perlu mencari dan menemukan tempat membeli makanan untuk ular kita lebih dahulu, karena hal ini sangat bermanfaat dalam memelihara Sanca Kembang, berhubungan dengan anggaran belanja dan jadwal makan ular kita. Hubungi pemelihara ular lainnya atau anggota dari perkumpulan pecinta reptil dimana anda berada untuk membantu menunjukan tempat yang tepat. Memberi makan Sanca Kembang yang besar tidak selalu murah dan pengeluaran ini harus dipertimbangkan sebelum memilih untuk memelihara jenis ini.

•    Pemeliharaan
Bersihkan kandang ular saat diperlukan, terutama saat buang air baik BAB ataupun BAK, ataupun mangsa yang tidak dimakan, bersihkan secepatnya. Bersihkan dan basmi kuman baik kandangnya maupun tempat minum, untuk tempat minum sebaiknya paling lambat tiap 1 minggu sekali dan saat diperlukan. Tergantung kepada keadaan kandang, keluarkan semua alas dan perlengkapan kandang maupun asesoris dan basmi kuman menggunakan larutan pemutih 5% tiap 1 bulan sekali. Cuci semua peralatan hingga bersih dan keringkan sebelum kembali ditaruh ke dalam kandang. Sebagai tambahan Sangat disarankan penanganan yang maksimal pada ular apabila ular masih muda, karena akan memudahkan dalam penanganannya sewaktu ular menjadi agak besar dan dewasa. 

•    CTT
Sanca Kembang adalah rajanya ular pelilit. Ukuran dan kekuatan mereka termasuk yang terbesar di dunia ular, dan kecantikannya tidak ada tandingannya di antara ular-ular raksasa. Sanca Kembang bukanlah jenis ular untuk ‘semua orang’, mereka perlu dedikasih pemelihara dan berpengalaman yang berkembang dan memiliki pengalaman yang diperlukan untuk merawat ular ini dengan tepat. Memperhatikan insting berburu dari Sanca Kembang sangat mengagumkan dimana hanya sedikit jenis lain yang seperti ini. Sebelum memilih ular raksasa kuat ini, terlebih dahulu HARUS memiliki pengalaman menangani ular besar sebelumnya, walaupun yang akan dipilih adalah CB baby yang jinak yang bisa saja memiliki respons makan yang kuat. Sanca Kembang memiliki tantangan yang menakjubkan untuk pemelihara yang berpengalaman yang sudah siap untuk “yang terbesar dari mereka semua”.

Sekarang tinggal mencoba dan mempraktekannya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kesamaan dalam artikel ini. Terimakasih Telah berkunjung ke blog kami.

CARA MERAWAT ULAR PYTHON RETICULATUS - ULAR PYTHON

•    Python Reticulatus




Python reticulatus atau  sering disebut ular sanca kembang, berhabitat di hutan hujan tropis di berbagai Negara seperti Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia. Sanca kembang memiliki penyebaran yang terluas dari semua spesies Python. Jenis ular ini sangat digemari oleh para pecinta ular baik yang sudah pengalaman ataupun pemula. Alasan pemilihan ular jenis ini antara lain : warnanya yang exotic, tampilannya yang garang, perawatan yang mudah, relative jinak, dan mempunyai daya hidup yang lebih lama dibandingkan jenis ular lainnya. 

Sanca Kembang berbentuk langsing untuk ukurannya dan berkembang dengan lingkar tubuh yang berotot yang cendrung tetap membulat dari pada memipih seperti ular pembelit lainnya. Sanca raksasa ini sangat bermacam-macam, dengan motif jaring atau rantai dengan warna dasar perak (abu-abu) atau perak coklat. Motif punggungnya adalah ciri khas warna dasar dari ular ini dan bergaris tepi warna hitam dan kuning, oranye atau coklat. Bintik-bintik di samping badannya berwarna terang. Seluruh tubuhnya memantulkan warna “hologram” (seperti pelangi), Ukuran Ular yang baru menetas kurang lebih mempunyai panjang 60cm. Ukuran dewasa (sudah dapat kawin) Betina sekitar 3.3m lebih, jantan 2.3m. Ukuran yang pernah tercatat sekitar 33 kaki (11meter) dan berat 300 pon (150 kg) lebih, Umur Hidup Sanca Kembang dapat hidup 30 tahun atau lebih di dalam kurungan .

Sanca Kembang yang baru ditangkap dari alam liar cenderung (wild-caught – RED) menjadi binatang yang sangat gugup (ketakutan) dan bertahan yang akan mengigit untuk berusaha lepas dari pegangan kita dan kabur. Tetapi hasil ternakan (captive-breed – RED) biasanya tenang dan bahkan jinak, hewan yang pintar yang senang berinteraksi bila si pemelihara membuatnya begitu. Jenis ini adalah pilihan yang bagus yang bisa memberikan perbedaan yang sangat besar dalam pengalaman memelihara ular. 

Status di alam liar Penyebarannya sangat luas tetapi jumlahnya yang berkurang, karena eksploitasi untuk mendapatkan kulit dan dagingnya. Pada tahun 2002 eksport kulit ular ini sebesar 437.500 Kenyataan buruk ini menunjukan secara legal lebih mudah memindahkan ular mati daripada yang hidup.

•    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara ular python ini

1.Tingkat Kesulitan

Mahir – sebelumnya pemilik harus mempunyai pengalaman dengan ular yang lebih besar dan dapat menyesuaikan ataupun terbiasa (“nyaman”) dengan perawatan serta penanganannya. Tidak cocok sebagai ular untuk pemula. Sanca Kembang biasanya menyesuaikan dengan perlakuan pemilik mereka . Bila dipelihara oleh pemilik yang sudah mengerti mereka akan berprilaku baik dan ular sanca yang besar dan jinak.

Sedikit tambahan dari beberapa referensi, Sanca Kembang hasil tangkapan liar biasanya walaupun sudah jinak, kadang kala menjadi galak serta menyerang karena keget, ataupun kadang kala tanpa alasan yang jelas.

2.Tingkat keagresifan
Tingkat keagresifan ular sangatlah penting untuk diperhatikan. Hendaknya pilihlah ular yang jinak tetapi masih memiliki insting liarnya. Insting liar disini diperlukan oleh ular untuk menangkap mangsanya karena kita pastinya akan memberikan makanan yang masih hidup semisal tikus putih. Percuma saja kita memelihara ular tetapi tidak dapat memangsa mangsanya hidup-hidup. Tingkat keagresifan ini sangat berhubungan langsung dengan nafsu makan ular tersebut.

3. Kondisi mata dan mulut
Kondisi mata yang sehat terlihat jernih dan terang tanpa adanya leleran-leleran cairan yang keluar dari mata. Kondisi mulut yang sehat tidak ditemukan luka-luka seperti sariawan pada gusinya, dan gusi yang normal berwarna pink.

4. Kulit dan kondisi tubuh
Ular yang sehat memiliki kulit yang lentur, kulit yang lentur mengindikasikan konsistensi (turgor) kulit yang baik dengan otot pada tubuh teraba penuh. Kulit yang bersih dan mengkilat juga dapat dijadikan ukuran sehatnya ular tersebut. Kulit ular yang tidak sehat cenderung kering, kulit melipat, sisik mengelupas, dan adanya benjolan-benjolan di bawah kulit. Pemeriksaan parasit pada kulit ular juga perlu dilakukan, biasanya parasit ditemukan di sela-sela sisik.

5. Pemilihan jenis kelamin (sexing)
Sexing ular dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu visual, poping, dan probing. Sexing visual dilakukan dengan melihat ukuran ekor. Ular jantan memiliki ekor yang relatif lebih panjang dengan pangkal ekor besar. Sedangkan betina memiliki ekor yang relatif lebih pendek dengan pangkal ekor yang lebih kurus. Ular jantan memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan betina dan ular jantan terkesan lebih agresif dibandingkan ular betina. 

6.Kandang
Kandang bisa sederhana ataupun rumit tergantung kemampuan menjaganya. Ingatlah bahwa semakin banyak barang yang ditaruh di kurungan, semikin banyak pula barang yang harus di bersihkan. Sangat banyak pilihan untuk pemilihan kandang untuk Sanca Kembang yang masih kecil, seperti kotak plastic tempat baju, rak melamin, dan kandang-kandang plastic reptile yang banyak di jual di pasaran. Akuarium dari kaca memadai untuk hewan yang lebih kecil. Perlu diingat bahwa penutup kandang kadang kala dapat menimbulkan kesulitan untuk mengatur tingkat kelembaban.

Sanca Kembang yang baru menetas sepertinya cocok di kandang yang kecil juga. Ular kecil di kandang yang besar bisa menjadi stress. Untuk ular yang besar, paling sedikit kandangnya harus mempunyai panjang setengah dari ular tersebut. Semakin panjang semakin baik. Dan juga pilihlah yang lebar karena Sanca Kembang perlu lantai yang lebar. Semua kandang harus memiliki tempat yang panas pada sebuah sudut, dan tempat yang lebih dingin di sudut yang berlawanan. Berapapun umur ular itu, Sanca Kembang sangat kuat maka harus ditaruh di kandang yang kuat dan pengunci yang kuat. Kandang yang baik (kuat dan nyaman untuk ular) sangat dibutuhkan, sehingga kandang ini harus menjadi bahan pertimbangan dalam memelihara ular raksasa. Kandang yang baik adalah yang luas dan bisa memberikan ular ruangan untuk bergerak. Ukuran sekitar 91.45 cm x 243 cm bisa dipakai sebagai acuan untuk ukuran ular 6 m.

7.Alas
Hanya sedikit alas yang bekerja dengan baik. Koran adalah yang paling murah dan paling mudah untuk dibersihkan: buang yang lama dan ganti dengan yang baru. Cypress mulch bagus untuk mengendalikan kelembaban, tetapi ingatlah bahwa terlalu tinggi kelembaban dapat mengganggu kesehatan, begitu juga kalau terlalu rendah kelembaban. Jangan pernah menggunakan alas yang mengandung Cedar karena mematikan untuk reptil.

8.Suhu dan Pemanasan
Sediakan ular Sanca Kembang anda dengan titik berjemur 88-92 F (31-33 C) dan suhu kandang 78-80 F (25.5-26.6 C)(suhu ini tidak boleh turun hingga lebih rendah dari 75 oF-24 C). Sangat penting untuk mengetahui suhu di kandang, dan janganlah menebak. Yang bagus adalah menggunakan termometer digital luar/dalam. Taruh thermometer di dalam kandang, dan ujung lainnya di luar kandang. Sehingga anda dapat mengetahui suhu di luar dan di dalam pada waktu yang sama.

Ada beberapa cara untuk menghangatkan kandang: alas pemanas dari bawah kandang, pemanas keramik, lampu “berjemur” (lampu ditempatkan di suatu sudut sisi untuk berjemur, baik lampu untuk siang maupun lampu malam). Bila menggunakan bohlam ataupun keramik haruslah memperhatikan kelembaban di dalam kandang, apalagi bila menggunakan kandang dengan tutup atas, karena pemanas maupun kandang dengan tutup atas keduanya membuat kelembaban hilang dengan sangat cepat. Gunakan thermostats, rheostats, dan atau timer untuk mengontrol sumber panas. Jangan menggunakan batu pemanas pada ular karena terlalu kecil untuk permukaannya dan dapat menyebabkan luka bakar yang serius.

9.Kelembaban
Menyediakan kelembaban yang cocok untuk Sanca Kembang adalah sangat penting untuk menjamin lingkungan yang sehat dan membantu ketika proses ganti kulit, tetapi seperti dibilang sebelumnya, kelembaban yang terlalu tinggi pun dapat menjadi masalah sama seperti bila terlalu sedikit. Untuk membuat tingkat kelembaban 50% – 60%, kita memiliki beberapa pilihan.

1. Gunakan cypress mulch atau bahan yang sejenis yang dapat melembabkan. Cypress sangat bagus untuk digunakan, ciri-cirinya warnanya coklat terang saat kering dan menjadi gelap setelah basah, jadi kita tahu kapan kita perlu membasahinya lagi.

2. Buatlah box kelembaban untuk ular. Menggunakan container plastic dengan ukuran yang lebih kecil dari kandang dan muat saat ditaruh didalam kandang, yang diisi dengan sphagum moss (peras lah untuk mengetahui ukuran kelembaban), gunting container plastic pada bagian atas tutupnya atau bagian samping dari plastic container tersebut. Taruh di dalam kandang ular sehingga ular dapat masuk kedalamnya saat ular tersebut menginginkannya.

Harus diingat, bila kita memiliki kandang dengan tutup atas yang berlubang, buka dari atas, atau sejenisnya, ada baiknya kita menutupnya dengan plastic, handuk atau sesuatu yang dapat menahan kelembaban agar tidak hilang. Juga harus menjaga suhu karena udara yang hangat lebih dapat menahan kelembaban daripada udara yang dingin. Kita harus membuat kandang yang lembab, bukan basah. Kandang yang basah dapat menyebabkan infeksi baik karena bakteri maupun jamur, dan tentu saja akhirnya kepada kematian.

10.Pencahayaan
Asupan (pemberian) cahaya tidak diperlukan pada jenis ini, tetapi bila digunakan haruslah 12/12 cycle, yang artinya 12 jam nyala dan 12 jam mati. Bila terus-menerus, bisa menyebabkan stress pada ular, apalagi jenis ini termasuk nocturnal (aktif pada malam hari).

11.Air
Selalu ganti air dengan air yang bersih untuk ular Sanca Kembang anda, sebagaimana mereka memiliki kecendrungan untuk minum dengan sangat banyak. Ukuran dari tempat air minum adalah terserah anda. Bila cukup besar untuk berendam, maka cepat atau lambat si ular akan tampak senang untuk berendam dari waktu ke waktu. Pastikan bahwa tempat minum tidak terlalu dalam untuk hewan yang masih kecil. Banyak ular akan membuang kotorannya di tempat air minum, jadi siap-sedialah untuk membersihkannya, men-disinfektan dan mengganti air kapan saja dibutuhkan. Sering kali kita perlu menyediakan tempat minum cadangan, sehingga ada pengganti tempat minum ketika yang satu lagi dibersihkan.

12.Asesoris
Satu asesori kandang yang berguna untuk membuat Sanca Kembang tetap bahagia adalah sebuah tempat persembunyian yang bagus… atau mungkin sepasang tempat persembunyian. Ular ini sensitive, ular yang pintar yang menyadari dan menggunakan tempat persembunyian. Sediakan di dua titik panas dan dingin dari kandang, sehingga ular dapat bersembunyi baik di tempat panas maupun di tempat dingin, dan ular tidak bingung memilih antar suhu dan keamanan. Pot bunga dari tanah liat atau plastic, maupun tempat sembunyi yang dijual di toko hewan semuanya dapat digunakan. Untuk Sanca Kembang yang lebih besar, menempelkan kertas yang gelap pada semua bagian kandang adalah cara yang mudah untuk membuat ular kita merasa lebih aman. jadi apapun asesorinya pastikan tidak mengganggu keamanan ular kita.

13.Pemberian Makan
Beri makan ular anda dengan hewan pengerat yang ukurannya disesuaikan dengan ular tiap minggu. Bayi Sanca Kembang sebaiknya diberi mencit dewasa, atau tikus putih (rat) yang masih belum bisa berjalan (jalannya masih merayap). Saat ukuran mencapai 3 kaki (± 1 m) Sanca Kembang cukup besar untuk memakan tikus putih (rat) yang baru disapih. Setelah panjangnya 4 kaki (± 1.3 m) ular ini sudah sanggup untuk memakan tikus putih (rat) yang sudah dewasa. Jangan mengangkat ular anda paling tidak 1 hari setelah makan, karena dapat menyebabkan ular muntah. Sedikit tambahan dari yang translate, apa pun makanan ular kita yang kita berikan, ada baiknya memberikan makan ular dengan hewan yang sudah di matikan terlebih dahulu untuk menghindari ”kecelakaan” dimana makanan ular dapat melukai ular kita. Setelah mati baru kita goyang-goyangkan di depan muka ular kita. Dengan catatan ular kita tidak pilih-pilih makanan.

Kebanyakan Sanca Kembang mempunyai “feeding response” atau response makan (response saat diberi makan) yang kuat dan pada umumnya mudah untuk mengganti makanannya dengan hewan yang dibekukan/dicairkan atau hewan yang telah dimatikan. Jangan pernah meninggalkan hewan pengerat yang masih hidup tanpa diawasi bersama ular. Pemberian makan paling tidak 1 kali setiap 10 hari, terutama pada Sanca Kembang yang masih muda. Hal ini berguna untuk mengendalikan pertumbuhan ular, perlu diingat pemberian makan yang jarang membuat ular anda lapar dan membuatnya ”gelisah” mencari makan, sehingga response makannya lebih kuat selama berinteraksi dengan orang yang memegangnya. Sebaliknya pemberian makan yang terlalu sering sekitar 1 – 2 kali seminggu memicu pertumbuhan yang cepat, sehingga harus bijaksana untuk memikirkan seberapa besar ular kita kita harapkan pada jangka waktu tertentu.

Sanca Kembang adalah jenis ular yang sangat penting membangun kebiasaan makannya agar aman saat dipegang, dimana ular ini adalah pembelit yang sangat kuat dan harus dipertimbangkan dan diperhitungkan ketika sedang lapar. Jangan pernah pegang hewan lain lalu memegang ular; anda bisa dipikir ular sebagai makanannya. Saat ular mencapai ukuran 6 kaki (2 m) adalah bijaksana memberi makan ular dengan cara menaruh hewan yang sudah mati ke dalam kandangnya dan membiarkan ular menemukannya sendiri, karena ini akan menumbuhkan pencarian makanan yang lemah-lembut.

Semakin bertumbuh ular kita, makin lama kita juga harus memberi makan yang semakin besar juga, seperti contohnya kelinci yang besar dan lain-lainnya. Kita perlu mencari dan menemukan tempat membeli makanan untuk ular kita lebih dahulu, karena hal ini sangat bermanfaat dalam memelihara Sanca Kembang, berhubungan dengan anggaran belanja dan jadwal makan ular kita. Hubungi pemelihara ular lainnya atau anggota dari perkumpulan pecinta reptil dimana anda berada untuk membantu menunjukan tempat yang tepat. Memberi makan Sanca Kembang yang besar tidak selalu murah dan pengeluaran ini harus dipertimbangkan sebelum memilih untuk memelihara jenis ini.

•    Pemeliharaan
Bersihkan kandang ular saat diperlukan, terutama saat buang air baik BAB ataupun BAK, ataupun mangsa yang tidak dimakan, bersihkan secepatnya. Bersihkan dan basmi kuman baik kandangnya maupun tempat minum, untuk tempat minum sebaiknya paling lambat tiap 1 minggu sekali dan saat diperlukan. Tergantung kepada keadaan kandang, keluarkan semua alas dan perlengkapan kandang maupun asesoris dan basmi kuman menggunakan larutan pemutih 5% tiap 1 bulan sekali. Cuci semua peralatan hingga bersih dan keringkan sebelum kembali ditaruh ke dalam kandang. Sebagai tambahan Sangat disarankan penanganan yang maksimal pada ular apabila ular masih muda, karena akan memudahkan dalam penanganannya sewaktu ular menjadi agak besar dan dewasa. 

•    CTT
Sanca Kembang adalah rajanya ular pelilit. Ukuran dan kekuatan mereka termasuk yang terbesar di dunia ular, dan kecantikannya tidak ada tandingannya di antara ular-ular raksasa. Sanca Kembang bukanlah jenis ular untuk ‘semua orang’, mereka perlu dedikasih pemelihara dan berpengalaman yang berkembang dan memiliki pengalaman yang diperlukan untuk merawat ular ini dengan tepat. Memperhatikan insting berburu dari Sanca Kembang sangat mengagumkan dimana hanya sedikit jenis lain yang seperti ini. Sebelum memilih ular raksasa kuat ini, terlebih dahulu HARUS memiliki pengalaman menangani ular besar sebelumnya, walaupun yang akan dipilih adalah CB baby yang jinak yang bisa saja memiliki respons makan yang kuat. Sanca Kembang memiliki tantangan yang menakjubkan untuk pemelihara yang berpengalaman yang sudah siap untuk “yang terbesar dari mereka semua”.

Sekarang tinggal mencoba dan mempraktekannya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kesamaan dalam artikel ini. Terimakasih Telah berkunjung ke blog kami.

CARA MERAWAT BIAWAK - SELUK BELUK BIAWAK

Biawak merupakan hewan retil dari golongan kadal besar yang dalam bahasa lokal disebut dengan sebagai Menyawak atau Nyambik (Jawa), Bayawak (Sunda), Berekai (Madura). Meskipun Biawak tidak lazim dijadikan sebagai hewan peliharaan namun bagi sebagian hobies/pecinta reptil binatang yang dalam bahas inggris bernama monitor lizard atau goanna tak bedanya dengan binatang kesayangan pada umumnya.

Biawak merupakan jenis reptil yang sangat ganas dan seram, tapi jika dia masih bayi perilaku dan tingkah lakunya sangat menggemaskan. Di samping itu jangan harap biawak jika sudah dewasa bisa jinak karena sipat atau naluri buasnya bisa muncul secara tiba-tiba.
Dalam kehidupannya di alam liar, Biawak memangsa aneka serangga, ketam atau yuyu, berbagai jenis di antaranya ikan, kadal, kodok, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan cerurut. Sedangkan dalam pemberian pakan untuk Biawak sebagai hewan peliharaan, Biawak lovers sangat merekomendasikan dalam pemberian jenis pakan untuk disesuaikan dengan usia Biawak tersebut. Untuk biawak yang belum mencapai tahun pertama, mereka lebih di sarankan diberikan pakan berbasis serangga. Biawak bayi adalah kadal kecil dengan sistem pencernaan yang kecil dan membutuhkan serat pangan dalam jumlah banyak untuk menjaga pencernaanya, biawak ukuran bayi didesain untuk makan serangga dan serangga. Pemberian daging atau rodent masih boleh dengan ukuran tertentu, idealnya pemberian bayi biawak 4 kali seminggu dengan serangga dan 1 kali seminggu dengan daging dan rodent.

Harus juga diperhatikan suhu kandang tetap hangat bila bayi biawak diberikan makan daging dan rodent agar mereka bisa mencerna daging tersebut dengan baik karena pencernaan yang mereka miliki masih kecil, berikan rodent yang sudah tumbuh bulu atau "jumper" jangan pinkis yang masih merah karena banyak mengandung lemak, sedikit nutrisi dan sedikit atau bahkan tanpa kalsium. Biawak setelah tahun pertama baru boleh dialihkan berdasarkan makanan berbasis daging, namun sekali lagi hindari pinkis dan berikan yang sudah memilimi bulu karena sudah mengandung banyak kalsium.


Cara Merawat biawak yang baik dan benar:
1. Mulailah membeli biawak yang masih anakanatau masih kecil. Karena biawak yang masih anakan itu masih tidak buas dan aman untuk dipelihara.
2. Siapkan kandan anakan biawak yang terbuat dari ram atau dari kayu yang berukuran sedang dan tidak terlalu besar.
3. Jika ingin memelihara dan ingin merawat, usahakan cukup satu ekor saja. Karena jika kita merawat anak biawak terlalu banyak ditakutkan tidak terawat maksimal, cukup bagi pemula yang ingin memelihara anakan biawak hanya 1 ekor saja.
4. Membeli anakan biawak yang cocok bagi pemula adalah biawak jenis Dwarf yang masih anakan. Jangan membeli anakan jenis Savator, jenis hewan ini sangat agresif dan tidak cocok untu pemula yang ingin memelihara biawak.
5. Dari segi makanan usahakan pilihlah makanan yang mengandung gizi dan protein tinggi misalkan daging ayam yang dipotong kecil-kecil, agar anakan biawak bisa lahap makannya. dan juga serangga.

Semua jenis hewan termasuk biawak tidaklah seseram yang di bayangkan, jika kita bisa merawatnya dengan penuh kasih sayang. Maka kita bisa menjinakan hewan apapun dan bisa merawatnya.

Cara Menjinakkan Salvator

image from kaskus.co.id
Menjinakkan salvator atau umum disebut biawak adalah hal wajib bagi yang memelihara biawak. Ciri biawak yang galak:
- Biasanya akan menggelembungkan leher/temboloknya,
- Menegakkan tubuhnya,
- Mengibaskan ekor,
- Membuka mulut (siap menggigit).

Jika biawak peliharaan bertingkah seperti di atas, maka penting untuk menjinakkannya. Menjinakkan biawak bisa dilakukan beberapa metode menjinakkan berikut ini:
1. Pastikan biawak sudah melewati masa pemberian makan. Biawak hanya perlu diberi makan 3 hari sekali. Saat akan menjinakkan biawak, pastikan biawak yang akan melalui proses penjinakkan telah melalui proses pemberian makan. Hal ini dikarenakan salvator adalah hewan yang membutuhkan waktu lama dalam memproses atau mencerna makanannya. Menjinakkan salvator yang sedang memproses makanannya akan membuat salvator muntah atau stress.
2. Mulailah proses menjinakkan salvator dengan berinteraksi dengan salvator. Saya sarankan untuk tidak menggunakan pelindung tangan apapun saat berinteraksi dengan salvator anda jika salvator tidak terlalu agresif bisa menggunakan sarungan tangan karet jika salvator atau biawak yang akan dijinakkan masih sangat galak. Ajaklah biawak peliharaan anda bermain dengan menaruhnya di telapak tangan anda atau mengelus bagian punggungnya. Lakukan kegiatan tersebut secara terus menerus selama 5-10 menit setiap hari.

3. Perlu diketahui pula, semua bangsa reptil (termasuk biawak) bisa tahu perasaan manusia melalui sentuhan kulitnya. Semua jenis ular biasanya akan tahu jika anda takut atau jijik kepadanya. Takut kepada biawak yang akan anda coba jinakkan malah akan membuat dia berani terhadap anda. Akibatnya, dia akan lebih susah dijinakkan. Menghilangkan rasa takut kepada biawak yang akan dijinakkan adalah langkah pertama dalam menjinakkan biawak.

Merawat Biawak Air

Orang menyukai merawat biawak air karena hewan ini cukup eksotis. Varanus salvator atau biawak air yaitu hewan reptil sejenis kadal besar yang merupakan kerabat dari komodo. Biawak air tawar yang orang jawa menyebut nyambik, orang sunda menyebut bayawak dan orang madura menyebut berekai. Hewan ini bisa mencapai berat lebih dari 20 kg dengan ukuran dari mulut ke ujung ekor bisa mencapai 2 meter.

Di Indonesia biawak air bisa ditemui di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga pulau Maluku. Di habitatnya biawak air dapat ditemukan di rawa-rawa,sungai-sungai dan hutan mangrove. Sedangkan di perkotaan biawak terkadang dapat diketemukan di selokan, kali dan juga kolam-kolam yang dekat muara sungai.

Saat masih kecil biawak akan memangsa serangga seperti jangkrik, belalang dan capung serta ikan-ikan kecil dan juga kepiting dan kodok. Bila ukurannya sudah besar biawak akan memangsa ular kecil, kadal, ikan-ikan, kodok bahkan anak buaya pun dapat ditelannya. Sedangkan biawak yang hidup di hutan mangrove biasa memangsa ikan, kepiting dan dengan cara memanjat biawak dapat memangsa anak burung yang berada di pepohonan bakau.

Biawak banyak diburu manusia. Untuk kulit biawak digunakan sebagai dompet, bahan baku tas serta sepatu. Sedangkan daging biawak dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Sehingga di alam keberadaan biawak semakin terancam karena perburuan besar-besaran yang dilakukan manusia. Saat ini banyak masyarakat yang merawat biawak air untuk dijadikan klangenan :
- Biasanya mereka memelihara biawak yang masih kecil. Pasalnya biawak yang berukuran besar sangat liar dan sangat berbahaya apalagi yang didapat dari tangkapan alam. Dan menganggap manusia sebagai ancaman. Biasanya biawak akan membela diri dengan cara menggigit, mencakar dan mengibaskan buntutnya.
- Kandang yang digunakan untuk merawat biawak yang masih kecil bisa menggunakan aquarium. Ukuran aquarium yang disarankan berukuran 3 kali panjang tubuh biawak. Di dalam kandang disediakan tempat pakan, tempat berendam yang berisi air serta tempat bersembunyi. Aquarium sebaiknya diberi tutup yang mempunyai ventilasi udara.
- Pakan biawak yang masih kecil dapat diberikan serangga seperti jangkrik, belalang, ikan kecil atau kodok hijau.
- Bila ukurannya sudah besar biawak dapat diberi pakan ikan, tikus, burung atau kodok hijau besar.
- Pemberian pakan sebaiknya diberikan 3 kali sehari. Dan jangan memberikan pakan setiap hari karena bisa membuat biawak kegemukan.
- Untuk perawatan harian biawak dapat dijemur saat pagi hari yaitu antara jam 7 pagi hingga jam 10 pagi.
- Penjemuran cukup antara 30 menit sampai 60 menit.


Monday, September 19, 2016

Jenis-jenis / Macam-macam Ular Colubrid (Kingsnake,Milksnake,Cornsnake,Ratsnake,Foxsnake)

Jenis-jenis / Macam-macam Ular Colubrid (Kingsnake,Milksnake,Cornsnake,Ratsnake,Foxsnake)

1. King Snake (Lampropeltis).
 
    King Snake merupakan bagian terbesar dari semua keluarga ular colubrids. Dua pertiga dari ular di dunia termasuk dalam keluarga ini, ular lain dalam keluarga Colubidae termasuk Milk Snake, Corn Snake, Rat Snakes, Garter Snakes, Grass Snakes, Hognose Snakes, Coral Snake dan masih banyak yang lainnya. Semua ular Colubrid dianggap tidak berbahaya bagi manusia, itulah sebabnya banyak spesies colubrid menjadi hewan peliharaan yang bagus. King Snake memiliki nama ilmiah Lampropeltis (Perisai kecil yang mengkilap). Hal ini merujuk pada cahaya yang terpantul dari sisik punggung mereka yang seperti perisai kecil yang mengkilap yang membuat ular  ini begitu menarik.
    Julukan King Snake ini disandang karena kemampuan mereka untuk memakan ular lainnya seperti King Cobra. Mayoritas King Snake kebal terhadap racun ular jenis lainnya dengan kadar tinggi baik denga ipe racun Neuro, Hemo, Kardio, Exo, Myo, Ablomi, Taica dan Batracho sehingga mereka akan memamngsa species ular berbisa apapun jika diberi kesempatan bertemu dengan ular lainnya. Kemampuan untuk membunuh dan memakan ular lain yang lebih berbahaya itulah yang membuat mereka mendapatkan gelar RAJA ULAR - KING SNAKE.
  •  Lampropeltis Alterna aka Gray Banded KS.
  • Lampropeltis Nigra aka Black KS.
  • Lampropeltis Ruthveni aka Ruthven's KS. 
  • Lampropeltis Elapsoides aka Scarlet KS.
  • Lampropeltis Webbi aka Bryson KS.
  •  Lampropeltis Calligaster : memiliki tiga (3) subspecies di alamnya.
  1. L.C. Calligaster aka Prairie KS.
  2. L.C. Occipitolineata aka South Florida KS.
  3. L.C. Rhombomaculata aka Mole KS.
  •  Lampropeltis Pyromelana : juga memiliki tiga (3) subspecies di alamnya.
  1. L.P. Pyromelana aka Arizona Mountain KS.
  2. L.P. Knoblochi aka  Sonoran Mountain KS.
  3. L.P. Infralabialis aka Utah Mountain KS.
  •  Lampropeltis Mexicana : terdiri dari empat (4) subspecies di alamnya.
  1. L.M. Mexicana aka Mexican KS.
  1. L.M. Greeri aka Durango Mountain KS.
  2. L.M. Thayeri aka Neuvo Leon KS.
  3. L.M. Leonis aka Variabel KS.
  • Lampropeltis Zonata : mempunyai tujuh (7) subspecies di alamnya.
  1. L.Z. Zonata aka St. Helena Mountain KS.
  2. L.Z. Pulchra aka San Diego Mountain KS.
  3. L.Z. Parvirubra aka San Bernardino Mountain KS.
  4. L.Z. Agalma aka San Pedro Mountain KS
  5. L.Z. Multifasciata aka Coast Mountain KS.
  6. L.Z. Multicinchata aka Sierra Mountain KS.
  7. L.Z. Herrerae aka Todos Santos Island KS.
  •  Lampropeltis Getula / Common King Snake : terdiri dari sepuluh (10) subspecies di alam liarnya.
  1. L.G. Getula aka Eastern KS.
  2. L.G. Californiae aka California KS (Stripe or Banded in Pattern).
  3. L.G. Nitida aka Baja Cape KS (Stripe or Banded in Pattern).
  4. L.G. Floridana aka Florida KS.
  5. L.G. Brooksi aka Brooksi KS.
  6. L.G. Meansi aka Apalachicola KS.
  7. L.G. Holebroki aka Speckled KS.
  8. L.G. Nigrita akaWestern Black KS.
  9. L.G. Splendida aka Desert KS.
  10. L.G. Catalinensis aka Isla Santa Catalina KS.
 2. Milk Snake (Lampropeltis Triangulum). 
    
     Milk Snake terdiri dari 24 Species dan juga merupakan bagian dari keluarga ular colubrids dan masih satu species dengan King Snake dengan nama ilmiah Lampropeltis Triangulum. Semua ular Colubrid dianggap tidak berbahaya bagi manusia, itulah sebabnya banyak spesies colubrid menjadi hewan peliharaan yang bagus. Milk Snake memiliki nama ilmiah Lampropeltis, yang berasal dari kata Yunani untuk perisai mengkilap (Lampro) dan kecil (Peltis). Hal ini merujuk pada cahaya yang terpantul dari sisik punggung, yang seperti perisai mengkilap kecil yang membuat ular begitu menarik.
     Milk snake dapat tumbuh sampai dengan panjang 1,8mtr dengan umur rata – rata 28 tahun di penangkaran. Beberapa Milk Snake bahkan kebal terhadap racun ular dengan kadar yang tinggi baik dengan tipe racun Neurotoxin, Hemotoxin, Kardiotoxin, sehingga mereka akan memakan spesies ular berbisa lainnya jika diberi kesempatan sama seperti species Lampropeltis lainnya. Kemampuan untuk membunuh dan memakan ular lain yang lebih berbahaya itulah yang membuat mereka masih berkeraba dekat dengan King Snake. Milk Snake memiliki temperamen yang relatif jinak dan dapat dengan mudah dijinakkan. Mereka mempunyai karakter yang aktif, energik dan ingin tahu yang besar serta mudah untuk di pelihara. Milk Snake masih berkerabat dekat dengan King Snake, karena itulah yang membuat pattern pada tubuh mereka hampir sama dan susah membedakan mana yang termasuk species Milk Snake dan mana yang species King Snake.
     Milk Snake memiliki ciri warna merah/orange yang lebih dominan pada pattern mereka dari pada warna putih dan kuning serta memiliki tiga kombinasi warna dalam satu badan antara Merah-Kuning-Hitam atau Merah-Putih-Hitam. Antar species Milk Snake memiliki kesamaan pattern yang hampir tidak bisa dibedakan satu species dengan species lainnya, berikut adalah jenis - jenis dari Milk Snake ( Lampropeltis Triangulum ) yang ada diseluruh penjuru Bumi :
  1. L.T. Abnorma aka Guatemalan MS.
  2. L.T. Amaura aka Lousiana MS.
  3. L.T. Andesiana aka Andean MS.
  4. L.T. Annulata aka Mexican MS.
  5. L.T. Arcifera aka Jalisco MS.
  6. L.T. Blanchardi aka Blanchard's MS.
  7. L.T. Campbelli aka Peublan MS.
  8. L.T. Celaenops aka New Mexsico MS.
  9. L.T. Conanti aka Conant's MS.
  10. L.T. Dixoni aka Dixon's MS.
  11. L.T. Gaigeae aka Black MS.
  12. L.T. Gentilis aka Central Plain's MS.
  13. L.T. Hondurensis aka Honduran MS.
  14. L.T. Micropholis aka Ecuadoran MS.
  15. L.T. Multistrata aka Pale MS.
  16. L.T. Nelsoni aka Nelson's MS.
  17. L.T. Oligozona aka Pacific American MS.
  18. L.T. Polyzona aka Atlantic Central American MS.
  19. L.T. Sinaloae aka Sinaloan MS.
  20. L.T. Smithi aka Smith's MS.
  21. L.T. Stuarti aka Stuart's MS.
  22. L.T. Syspila aka Red MS.
  23. L.T. Taylori aka Utah MS.
  24. L.T. Triangulum aka Eastern MS.
 3. Corn Snake (Pantherophis Slowinskii & Guttatus).

     Corn snake adalah anggota dari subspesies Pantherophis yang sebelumnya dimasukkan dalam species Elaphe. Corn snake masih merupakan species dari ular colubrid yang mencakup banyak subspecies termasuk King snake, milk snake, rat snake, fox snake, dll. Corn snake merupakan jenis ular yang tidak berbisa dan mereka dapat ditemukan di alam liar dari  wilayah barat sampai timur dan tengah sampai selatan di Amerika Serikat. Corn snakes memiliki berbagai warna dan pola yang cantik dan merupakan spesies yang sangat menarik, jinak dan mudah untuk dipelihara bagi pemula.
     Beberapa varietas corn snake ini diberi nama sesuai dengan asal mereka ditemukan di alam liar. Warna mereka biasanya perpaduan antara orange, merah, coklat, kuning dan hitam. Nama corn snake itu sendiri berasal dari corak warna pada perut ular tersebut yang hampir menyerupai bentuk biji jagung. Para Breeder yang telah ahli dalam bidang Genetika memanfaatkan Gen dari Cornsnake itu untuk menghasilkan morph – morph baru yang lebih indah warnanya termasuk mengkawinsilangkan antar species ular colubrid ini. Corn snake dapat tumbuh hingga panjang 1,8mtr dengan umur rata – rata 23 tahun di penangkaran.
  • Pantherophis Slowinskii.
  • Pantherophis Guttatus.
A. Colour Morphs :
  1. Wildtype / Normal CS.
  2. Anerythristic CS.
  3. Bloodred CS.
  4. Candycane CS.
  5. Caramel CS.
  6. Charcoal CS.
  7. Cinder CS.
  8. Crimson CS.
  9. Dilute CS.
  10. Flourescent Orange CS.
  11. Hypomelanistic CS.
  12. Kastanie CS.
  13. Lava CS.
  14. Lavender CS.
  15. Miami phase CS.
  16. Okeetee CS.
  17. Okeetee Reverse CS.
  18. Stargazer CS.
  19. Sunglow CS.
  20. Sunkissed CS.
  21. Ultra CS.
  22. Ultramel CS.
B. Pattern Morphs :
  1. Aztec CS.
  2. Banded CS.
  3. Diffusion CS.
  4. Motley CS.
  5. Stripe CS.
  6. Zigzag CS.
C. Scale Mutation Morphs :
  1. Scaleless1.
  2. Scaleless2.
  3. Scaleless3.
D. Compound Morphs :
  1. Amber ( Hypo+Caramel ).
  2. Blizzard ( Amel+Charcoal ).
  3. Butter ( Amel+Caramel ).
  4. Fire ( Amel+Diffused ).
  5. Ghost ( Hypo+Anery ).
  6. Granite ( Diffused+Anery ).
  7. Opal ( Amel+Lavender ).
  8. Pewter CS ( Charcoal + Diffused ).
  9. Phantom ( Charcoal+Hypo ).
  10. Plasma ( Diffused+Lavender ).
  11. Snow CS ( Amel+Anery ).
      Dan masih banyak lagi jenis - jenis dari Compound Morph's jika kita lebih teliti dan kreatif lagi dalam mengembangkan dan menciptakan morph - morph baru lagi.

E. Hybrid Morphs :




 4. Rat Snake (Pantherophis Alleghaniensis, Bairdi, Emoryi, Obsoletus, & Spiloides).
  • Pantherophis Alleghaniensis aka Eastern RS.
  • Pantherophis Bairdi aka Baird's RS.
  • Pantherophis Emoryi aka Great Plains RS.
  • Pantherophis Obsoletus aka Western RS.
  • Pantherophis Spiloides aka Gray RS.
 4. Fox Snake (Pantherophis Gloydi, Ramspotti & Vulpinus).
  • Pantherophis Gloydi aka Eastern FS.
  • Pantherophis Vulpinus aka Western FS.
  • Pantherophis Ramspotti
   Demikian artikel yang dapat penulis buat dan publikasikan..... kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesarnya dan semoga artikel ini bermanfaat buat temen - temen dan para pecinta reptile di indonesia, baik digunakan untuk laporan sekolah, jurnal ilmiah, mading, kliping, sosialisai, dsb. Semoga artikel ini pun dapat menambah wawasan & pengetahuan para pembaca mengenai dunia reptil, terima kasih juga sudah meluangkan sedikit banyak waktunya untuk mampir dan membaca artikel ini. Anyway, kalo ada kurangnya harap maklum dan ditunggu juga kritik dan sarannya yang membangun untuk kesempurnaan dari artikel ini dan membuatnya menjadi lebih lengkap dan menarik lagi... thank you for reading :) :) :)





Sumber by : 
-arkive, wikipedia, reptilemagazine, reptile-database, reptilers-probolinggo, national geographic.